Apa Itu Google Bard? Panduan, Fitur dan Perbedaannya

Google Bard adalah chatbot berbasis AI yang didukung oleh teknologi canggih PaLM 2. Sebagai pesaing utama ChatGPT, Bard menawarkan berbagai kemampuan, mulai dari menjawab pertanyaan, menghasilkan konten, hingga menganalisis gambar melalui integrasi dengan Google Lens. Artikel ini akan membahas fitur, cara kerja, hingga perbedaan Bard dengan chatbot AI lainnya.

Apa Itu Google Bard?

Google Bard adalah chatbot eksperimental dari Google yang didukung oleh model bahasa besar Pathways Language Model (PaLM 2). PaLM 2 adalah teknologi pembelajaran mesin yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks dalam lebih dari 100 bahasa, dengan kemampuan unggul dalam pengkodean, penalaran logis, dan pemecahan masalah matematika.

Bard adalah sistem kecerdasan buatan generatif yang menerima petunjuk dan melakukan aktivitas berbasis teks, seperti memberikan ringkasan hingga membuat konten dalam berbagai wujud.

Chatbot ini juga mampu membantu Anda dalam menjelajahi suatu topik dengan meringkas informasi yang ditemukan di internet, dan menyediakan tautan untuk menjelajahi internet dengan lebih banyak informasi.

Google Bard merepresentasikan jawaban Google atas ChatGPT. Bard adalah chatbot AI dengan banyak fungsi, seperti mampu menjadi fitur alternatif pencarian Google, serta memberikan dukungan otomatis untuk menunjang bisnis manusia.

Akan tetapi, sampai sekarang, Bard sendiri adalah produk yang terpisah dari penelusuran Google.

Berdasarkan sebuah pernyataan dari Google dan CEO Alphabet, Sundar Pichai, chatbot buatan Google ini diumumkan pertama kali pada 6 Februari 2023 dan dirilis secara resmi pada 21 Maret 2023.

Namun, pada awal tahun 2024 lalu, tepatnya pada tanggal 8 Februari, Google Bard resmi berganti nama menjadi Gemini. Nama “Gemini” dipilih untuk mencerminkan teknologi mutakhir yang mendasari sistem ini sekaligus menunjukkan arah baru yang ingin dicapai Google dengan pengembangan AI-nya. Perubahan nama ini juga diharapkan dapat memberikan identitas yang lebih kuat dan relevan dengan evolusi teknologi AI di masa depan.

Sundar Pichai, CEO Google pada saat itu mengumumkan bahwa, “Untuk mencerminkan teknologi canggih yang ada di dalamnya, Bard kini akan disebut Gemini.”

Saat pertama kali diluncurkan hampir setahun yang lalu, Google Bard memiliki beberapa kekurangan. Namun, sejak itu, Bard telah berkembang pesat dengan dua pembaruan besar pada model bahasa (LLM) dan berbagai pembaruan lainnya.

Nama baru ini mungkin merupakan cara untuk melupakan reputasi lama dan menunjukkan kemajuan yang telah dicapai.

Cara Kerja Google Bard

Google Bard pada awalnya dikembangkan menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). LaMDA sendiri merupakan model bahasa yang dikembangkan di atas Transformer, arsitektur jaringan saraf Google yang bersifat open source.

Menariknya, GPT-3.5, model bahasa yang digunakan ChatGPT, juga dibangun di atas Transformer.

Versi awal Google Bard menggunakan versi model LaMDA yang ringan karena membutuhkan daya komputasi yang lebih sedikit dan dapat ditingkatkan untuk lebih banyak pengguna.

Namun, kinerjanya kurang baik jika dibandingkan dengan GPT-3.5. Oleh karena itu, Google kini beralih menggunakan PaLM 2 yang lebih canggih untuk semua produk AI-nya, termasuk Bard.

Nama “PaLM” merujuk pada Pathways Language Model, yang memanfaatkan kerangka kerja AI Pathways milik Google untuk mengajarkan model pembelajaran mesin bagaimana melaksanakan berbagai tugas.

Berbeda dengan pendahulunya, model LaMDA, PaLM 2 telah dilatih menggunakan lebih dari 100 bahasa dan memiliki keahlian yang lebih baik dalam pengkodean, penalaran logis, serta kemampuan matematika.

Selain itu, Bard juga memanfaatkan semua informasi dari website untuk memberikan tanggapan yang lebih relevan dan akurat.

Dengan mengakses sumber daya secara langsung, Bard dapat memberikan jawaban yang lebih up-to-date dan kontekstual. Ini membedakan Bard dari beberapa chatbot lainnya yang mungkin memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi terkini.

Lalu, bila ditinjau dari segi SEO, apakah pengaruh Bard terhadap SERP?

Perlu Anda ketahui bahwa fitur-fitur dari Bard mampu menggantikan posisi rich snippet yang muncul di SERP.

Bard mampu menyediakan jawaban atas pencarian pengguna dengan teknologi AI-generated, dan menyediakan link-link referensi atas jawaban tersebut.

Fitur Baru Google Bard

Google Bard menghadirkan fitur baru untuk meningkatkan daya saingnya dengan ChatGPT. Berikut adalah daftar fitur baru dari Google Bard:

1. Mengeksplorasi Beragam Format Teks

Google Bard dapat menghasilkan teks dalam format PDF, Word, dan HTML sehingga mempermudah pengguna dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan analisis konten tertentu.

Selain itu, kemampuannya merangkum file HTML menjadikannya pilihan yang ideal untuk menyederhanakan artikel yang panjang dan rumit.

2. Kemampuan untuk Memahami Gambar

Bard kini terhubung dengan Google Lens yang memungkinkannya untuk menganalisis dan memberikan respons terhadap berbagai gambar dengan baik. Sebagai contoh, Anda dapat mengambil gambar menu restoran saat bepergian, dan Bard akan membantu menerjemahkan isi menu atau memberikan informasi tentang makanan yang tercantum di dalamnya. Atau, dengan mengambil foto tanaman, Bard dapat memberikan identifikasi spesies dan petunjuk perawatan yang relevan.

Fitur ini membuka peluang baru bagi pengguna untuk mendapatkan informasi detail dari gambar, seperti teks, objek, atau elemen visual lainnya dengan cepat dan akurat.

3. Image Generator Menggunakan Adobe Firefly

Bard berencana menggabungkan model Adobe Firefly yang memungkinkan pengguna meminta chatbot untuk menghasilkan gambar hanya dengan menggunakan deskripsi teks.

Fitur ini akan memberikan kemudahan bagi Anda untuk membuat visual kreatif secara langsung tanpa memerlukan keterampilan desain grafis.

4. Terhubung dengan Layanan Google

Dengan integrasi ke layanan Google seperti Spreadsheet, Dokumen, dan Maps, Google Bard memungkinkan skenario penggunaan spesifik yang bermanfaat, seperti membuat rencana perjalanan dengan Google Maps, menganalisis data keuangan di Spreadsheet, atau menyusun dokumen kerja kolaboratif secara real-time. Integrasi ini menawarkan pengalaman penggunaan yang lebih komprehensif dan saling terhubung dengan lancar.

5. Mendukung Bahasa Indonesia

Fitur lain yang ditawarkan oleh Google Bard adalah dukungan untuk lebih dari 40 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Ini memungkinkan pengguna di Indonesia berinteraksi dengan lebih nyaman dalam bahasa yang mereka pahami.

6. Interaksi Suara

Google Bard kini memiliki kemampuan untuk berinteraksi menggunakan suara yang memungkinkan Anda untuk memberikan perintah suara atau mendengarkan jawaban dari chatbot.

7. Penyimpanan Percakapan

Anda dapat menyimpan, melanjutkan, dan mengedit percakapan sebelumnya dengan Google Bard yang memberikan fleksibilitas lebih dalam berinteraksi.

Fitur ini memungkinkan Anda untuk kembali ke percakapan yang belum selesai atau memperbaiki kesalahan sehingga mempermudah proses pencarian informasi lebih lanjut.

8. Penjelasan Kode Program

Google Bard juga memiliki kemampuan untuk menjelaskan kode pemrograman dengan cara yang mudah dipahami. Fitur ini tidak hanya membantu memahami fungsi-fungsi dasar, tetapi juga mampu memecah kode kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana.


Google Bard vs ChatGPT vs Bing AI

Berikut adalah perbandingan ketiga AI chatbot ini:

FiturGoogle BardChatGPTBing AI
Model BahasaPaLM 2GPT-3.5/GPT-4GPT-4
Akses DataReal-time via GoogleData hingga 2021Real-time
IntegrasiEkosistem GoogleBeragam platformMicrosoft Office
KemampuanMultimodal, risetPembuatan teks kreatifMultimodal, pencarian
Fokus UtamaInformasi real-timeKonten kreatifInformasi real-time

Secara keseluruhan, masing-masing memiliki keunggulan tergantung pada kebutuhan pengguna. Google Bard unggul dalam integrasi dengan layanan Google dan akses informasi real-time, sementara ChatGPT lebih baik dalam menghasilkan konten kreatif dan pemrograman.

Kesimpulan

Google Bard adalah salah satu inovasi terdepan dalam teknologi AI generatif. Dengan fitur-fitur canggih seperti dukungan bahasa Indonesia, kemampuan multimodal, serta integrasi dengan layanan Google, Bard menawarkan solusi yang efisien untuk kebutuhan informasi dan kreativitas.

Namun, seperti teknologi lainnya, Bard memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengguna perlu menyesuaikan pilihan chatbot berdasarkan kebutuhan spesifik, apakah untuk riset, pembuatan konten kreatif, atau pencarian informasi real-time.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *